Jumat, 26 Juni 2015
ADC (Analog to Digital Converter)
Analog to Digital Converter
KONVERTER
Alat bantu digital yang paling penting untuk teknologi kontrol proses adalah yang menerjemahkan informasi digital ke bentuk analog dan juga sebaliknya. Sebagian besar
pengukuran variabel-variabel dinamik dilakukan oleh piranti ini yang menerjemahkan informasi
mengenai vaiabel ke bentuk sinyal listrik analog. Untuk menghubungkan sinyal ini dengan
sebuah komputer atau rangkaian logika digital, sangat perlu untuk terlebih dahulu melakukan
konversi analog ke digital (A/D). Hal-hal mengenai konversi ini harus diketahui sehingga ada
keunikan, hubungan khusus antara sinyal analog dan digital.
KONVERTER ADC
Analog To Digital Converter (ADC) adalah pengubah input analog menjadi kode – kode
digital. ADC banyak digunakan sebagai Pengatur proses industri, komunikasi digital dan
rangkaian pengukuran/ pengujian. Umumnya ADC digunakan sebagai perantara antara sensor
yang kebanyakan analog dengan sistim komputer seperti sensor suhu, cahaya, tekanan/ berat,
aliran dan sebagainya kemudian diukur dengan menggunakan sistim digital (komputer).
ADC (Analog to Digital Converter) memiliki 2 karakter prinsip, yaitu kecepatan sampling
dan resolusi. Kecepatan sampling suatu ADC menyatakan seberapa sering sinyal analog
dikonversikan ke bentuk sinyal digital pada selang waktu tertentu. Kecepatan sampling biasanya
dinyatakan dalam sample per second (SPS).
Gambar 1. ADC dengan kecepatan sampling rendah dan kecepatan sampling tinggi
Resolusi ADC menentukan ketelitian nilai hasil konversi ADC. Sebagai contoh: ADC 8
bit akan memiliki output 8 bit data digital, ini berarti sinyal input dapat dinyatakan dalam 255 (2
n
–
1) nilai diskrit. ADC 12 bit memiliki 12 bit output data digital, ini berarti sinyal input dapat
dinyatakan dalam 4096 nilai diskrit. Dari contoh diatas ADC 12 bit akan memberikan ketelitian
nilai hasil konversi yang jauh lebih baik daripada ADC 8 bit.
Prinsip kerja ADC adalah mengkonversi sinyal analog ke dalam bentuk besaran yang
merupakan rasio perbandingan sinyal input dan tegangan referensi. Sebagai contoh, bila
tegangan referensi 5 volt, tegangan input 3 volt, rasio input terhadap referensi adalah 60%. Jadi,
jika menggunakan ADC 8 bit dengan skala maksimum 255, akan didapatkan sinyal digital
sebesar 60% x 255 = 153 (bentuk decimal) atau 10011001 (bentuk biner).
signal = (sample/max_value) * reference_voltage
= (153/255) * 5 = 3 Volts
KOMPARATOR
Bentuk komunikasi yang paling mendasar antara wujud digital dan analog adalah piranti
(biasanya berupa IC) disebut komparator. Piranti ini, yang diperlihatkan secara skematik dalam
Gambar 2, secara sederhana membandingkan dua tegangan pada kedua terminal inputnya.
Bergantung pada tegangan mana yang lebih besar, outputnya akan berupa sinyal digital 1 (high)
atau 0 (low). Komparator ini digunakan secara luas untuk sinyal alarm ke komputer atau sistem
pemroses digital. Elemen ini juga merupakan satu bagian dengan konverter analog ke digital dan
digital ke analog yang akan didiskusikan nanti.
Sebuah komparator dapat tersusun dari sebuah opamp yang memberikan output
terpotong untuk menghasilkan level yang diinginkan untuk kondisi logika (+5 dan 0 untuk TTL 1
dan 0). Komparator komersil didesain untuk memiliki level logika yang dperlukan pada bagian
outputnya.
ADC SIMULTAN
ADC Simultan atau biasa disebut flash converteratau parallel converter. Input analog Vi
yang akan diubah ke bentuk digital diberikan secara simultan pada sisi + pada komparator
tersebut, dan input pada sisi – tergantung pada ukuran bit converter. Ketika Vi melebihi tegangan
input – dari suatu komparator, maka output komparator adalah high, sebaliknya akan
memberikan output low.
Bila Vref diset (pada nilai 5 Volt, maka dari gambar 3 dapat didapatkan :
V(-) untuk C7 = Vref * (13/14) = 4,64
V(-) untuk C6 = Vref * (11/14) = 3,93
V-) untuk C5 = Vref * (9/14) = 3,21
V(-) untuk C4 = Vref * (7/14) = 2,5
V(-) untuk C3 = Vref * (5/14) = 1,78
V(-) untuk C2 = Vref * (3/14) = 1,07
V(-) untuk C1 = Vref * (1/14) = 0,36
Misal :
Vin diberi sinyal analog 3 Volt, maka output dari C7=0, C6=0, C5=0, C4=1, C3=1, C2=1, C1=1, sehingga didapatkan output ADC yaitu 100 biner
Output Comparator Output Translator
C7 C6 C5 C4 C3 C2 C1 2
2
2
1
2
0
0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
0 0 0 0 0 0 1 0 0 1
0 0 0 0 0 1 1 0 1 0
0 0 0 0 1 1 1 0 1 1
0 0 0 1 1 1 1 1 0 0
0 0 1 1 1 1 1 1 0 1
0 1 1 1 1 1 1 1 1 0
1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
COUNTER RAMP ADC
Ada beberapa konsep dasar dari ADC adalah dengan cara Counter Ramp ADC,
Successive Aproximation ADC dan lain sebagainya.
Pada gambar 4, ditunjukkan blok diagram Counter Ramp ADC didalamnya tedapat DAC
yang diberi masukan dari counter, masukan counter dari sumber Clock dimana sumber Clock
dikontrol dengan cara meng AND kan dengan keluaran Comparator. Comparator
membandingkan antara tegangan masukan analog dengan tegangan keluaran DAC, apabila
tegangan masukan yang akan dikonversi belum sama dengan tegangan keluaran dari DAC maka
keluaran comparator = 1 sehingga Clock dapat memberi masukan counter dan hitungan counter
naik.
Misal akan dikonversi tegangan analog 2 volt, dengan mengasumsikan counter reset,
sehingga keluaran pada DAC juga 0 volt. Apabila konversi dimulai maka counter akan naik dari
0000 ke 0001 karena mendapatkan pulsa masuk dari Clock oscillator dimana saat itu keluaran
Comparator = 1, karena mendapatkan kombinasi biner dari counter 0001 maka tegangan
keluaran DAC naik dan dibandingkan lagi dengan tegangan masukan demikian seterusnya nilai
counter naik dan keluaran tegangan DAC juga naik hingga suatu saat tegangan masukan dan
tegangan keluaran DAC sama yang mengakibatkan keluaran komparator = 0 dan Clock tidak
dapat masuk. Nilai counter saat itulah yang merupakan hasil konversi dari analog yang
dimasukkan.
Kelemahan dari counter tersebut adalah lama, karena harus melakukan trace mulai dari
0000 hingga mencapai tegangan yang sama sehingga butuh waktu.
SAR (SUCCESSIVE APROXIMATION REGISTER) ADC
Pada gambar 5 ditunjukkan diagram ADC jenis SAR, Yaitu dengan memakai konvigurasi
yang hampir sama dengan counter ramp tetapi dalam melakukan trace dengan cara tracking
dengan mengeluarkan kombinasi bit MSB = 1 ====> 1000 0000. Apabila belum sama (kurang
dari tegangan analog input maka bit MSB berikutnya = 1 ===>1100 0000) dan apabila tegangan
analog input ternyata lebih kecil dari tegangan yang dihasilkan DAC maka langkah berikutnya
menurunkan kombinasi bit ====> 10100000.
Untuk mempermudah pengertian dari metode ini diberikan contoh seperti pada timing
diagram gambar 6 Misal diberi tegangan analog input sebesar 6,84 volt dan tegangan referensi
ADC 10 volt sehingga apabila keluaran tegangan sbb :
Jika D7 = 1 Vout=5 volt
Jika D6 = 1 Vout=2,5 volt
Jika D5 = 1 Vout=1,25 volt
Jika D4 = 1 Vout=0,625 volt
Jika D3 = 1 Vout=0,3125 volt
Jika D2 = 1 Vout=0,1625 volt
Jika D1 = 1 Vout=0,078125 volt
Jika D0 = 1 Vout=0,0390625 volt
Setelah diberikan sinyal start maka konversi dimulai dengan memberikan kombinasi
1000 0000 ternyata menghasilakan tegangan 5 volt dimana masih kurang dari tegangan input
6,84 volt, kombinasi berubah menjadi 1100 0000 sehingga Vout=7,5 volt dan ternyata lebih besar
dari 6,84 sehingga kombinasi menjadi 1010 0000 tegangan Vout = 6,25 volt kombinasi naik lagi
1011 0000 demikian seterusnya hingga mencapai tegangan 6,8359 volt dan membutuhkan
hanya 8 clock.
ADC DALAM BENTUK IC
Chip ADC yang banyak digunakan serta tersedia dipasar adalah jenis ADC 0804, ADC
0808 dan 0809 chip ini dibuat dengan technologi CMOS mempunyai kemampuan melakukan
konversi sebanyak 8 buah chanel input analog secara multiplexing. Adapun data keluaran digital
yang dihasilkan adalah 8 bit bersifat tristate output. Chip ini menawarkan beberapa keistimewaan
antara lain high speed( kecepatan tinggi ), konsumsi daya yang rendah. Karenanya chip ini
banyak digunakan pada proses control peralatan mesin-mesin serta aplikasi automotif.
ADC 0804 merupakan salah satu Analog to Digital Converter yang banyak digunakan
untuk menghasilkan data 8 bit. Adapun metode pengukur aras tegangan cuplikan dan
mengubahnya ke dalam sandi biner menggunakan metode pengubahan dengan tipe pembanding
langsung atau successive approximation.
IC ADC 0804 mempunyai dua input analog, Vin(+)dan Vin(-), sehingga dapat menerima
input diferensial. Input analog sebenarnya (Vin) sama dengan selisih antara tegangan-tegangan
yang dihubungkan dengan ke dua pin input yaitu Vin = Vin(+) – Vin(-). Kalau input analog berupa
tegangan tunggal, tegangan ini harus dihubungkan dengan Vin(+), sedangkan Vin(-) digroundkan. Untuk operasi normal, ADC 0804 menggunakan Vcc= +5 Volt sebagai tegangan
referensi. Dalam hal ini jangkauan input analog mulai dari 0 Volt sampai 5 Volt (skala penuh),
karena IC ini adalah SAC 8-bit, resolusinya akan sama dengan
(n menyatakan jumlah bit output biner IC analog to digital converter)
IC ADC 0804 memiliki generator clock internal yang harus diaktifkan dengan
menghubungkan sebuah resistor eksternal (R) antara pin CLK R/CLK OUT dan CLK IN serta
sebuah kapasitor eksternal (C) antara CLK IN dan grounddigital. Frekuensi clock yang diperoleh
sama dengan :
Untuk sinyal clock ini dapat juga digunakan sinyal eksternal yang dihubungkan ke pin
CLK IN. ADC 0804 memiliki 8 output digital sehingga dapat langsung dihubungkan dengan
saluran data mikrokomputer. Input Chip Select (aktif LOW) digunakan untuk mengaktifkan ADC
0804. Jika berlogika HIGH, ADC 0804 tidak aktif (disable) dan semua output berada dalam
keadaan impedansi tinggi. Input Write atau Start Convertion digunakan untuk memulai proses
konversi. Untuk itu harus diberi pulsa logika 0. Sedangkan output interrupt atau end of convertion
menyatakan akhir konversi. Pada saat dimulai konversi, akan berubah ke logika 1. Di akhir
konversi akan kembali ke logika 0.
ADC ini relatif cepat dan mempunyai ukuran kecil. Keuntungan tambahan adalah setiap
cuplikan diubah dalam selang waktu yang sama tidak tergantung pada arus masukan dan secara
keseluruhan ditentukan oleh frekuensi yang mengendalikan detak dan resolusi dari pengubah.
Sebagai contoh, pengubah 8 bit digunakan untuk menentukan arus logika setiap bit secara
berurutan mulai dari bit signifikan terbesar jika frekuensi detak 10 KHz, waktu pengubahan 8 x
periode detak = 8 x 0,1 mdetik. Jika frekuensi detak dinaikkan menjadi 1 MHz, waktu
pengubahan akan berkurang menjadi 8 udetik.
Kekurangan pengubahan jenis ini adalah mempunyai kekebalan rendah terhadap derau
dan diperlukan adanya pengubah digital ke analog yang tepat dan pembanding dengan unjuk
kerja yang tinggi,
Sebuah contoh diagram pin ADC 0804 adalah ditunjukkan pada gambar 7, IC ADC 0804
adalah sebuah CMOS 8bit dan IC ADC ini bekerja dibawah 100 us. Gambar 8 ditunjukkan
sebuah pengetes rangkaian yang menggunakan IC ADC 0804 dimana input tegangan analog
dimasukkan dengan mengatur potensio 10 Kohm yang dihubungkan dengan ground dan
tegangan (+5 volt). Hasil dari ADC adalah 1/255 (2
8
- 1) dari skala penuh tegangan 5 Volt. Untuk
setiap penambahan 0,02 volt (1/255 x 5 volt = 0,02 volt ). Jika input analog diberi 0,1 volt maka
keluaran binernya = 0000 0101 ( 0,1 volt/0,02 volt = 5 maka binernya = 0000 0101 ).
Gambar 7. Pin ADC 08
Gambar 8. Rangkaian dengan IC ADC 0804
Rangkaian ADC melalui port paralel ini tampak pada Gambar 9. Hubungan ke data
komputer melalui pin data yaitu D0-D7. Sinyal status yang digunakan ialah ERROR yang
digunakan dengan pin 5 ADC yaitu INTR’. Dua sinyal control yaitu STROBE’ dan INIT’ digunakan
untuk mengaktifkan ADC. Pin 9 sebagai Vref tidak dihubungkan.
Pada program diatas, digunakan alamat standar port paralel atau yang lebih dikenal sebagai port
printer yaitu 378H (dalam pascal ditulis sebagai $378). Program lalu menginisialisasi variabel
untuk data, stat dan ctrl dengan nilai alamat masing masing. Program kemudian looping untuk
mengambil data lalu ditampilkan hasilnya.
Contoh IC ADC 8 bit yang mampu menerima 8 input dan banyak digunakan ialah ADC
0808 meskipun lebih mahal dibandingkan ADC 0804 . ADC ini selain mampu diprogram untuk
mulai konversi melalui pin SC (Start Conversion ), mampu juga berjalan dalam mode free running,
artinya ia akan konversi terus menerus sinyal input yang masuk dengan cara menghubungkan
pin EOC (End of Conversion)ke SC.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar